SHE..

Posted: Minggu, 25 Desember 2011 by Hasan Baharun in Label:
1

Tiba-tiba memeori itu muncul, membuka sedikit lembaran hidup ku yang telah terlewati dan terkikis oleh waktu. membuat ku merasakan sebuah kerinduan yang sudah lama terabaikan.
membuatku merasa kembali di saat itu, di saat kata cinta belum dapat ku mengerti.
Aku memang masih terlalu dini untuk mengetahui itu semua, tapi dia membuatku merasa berbeda.
Ya memori itu mengingatkan ku pada seorang perempuan yang sempat mencuri perhatian dan pikiranku untuk beberapa waktu..
ia terlihat berbeda, ia juga tak seperti perempuan kebanyakan saat itu, dan ia memiliki kepribadian yang unik bagiku. Entah mengapa perasaan ini menjadi tak karuan saat bersamanya. 
Awalnya aku sama sekali tak mengenalnya, sampai suatu saat kita di pertemukan dan ia memberanikan diri untuk memperkenalkan dirinya lebih dahulu. Bagiku itu adalah hal yang tak terbayangkan karena biasanya perempuan memiliki tingkat gengsi yang lebih tinggi dari pria, dan saat itu aku hanya bisa menjadi seorang pengecut yang tak mampu memberanikan diri untuk memulai sebuah hubungan terlebih dahulu.
Dan pertemanan kamipun mulai berlanjut, tapi lagi-lagi ia yang memulainya dengan mengirimkan sebuah pesan singkat basa-basi. Dan saat itu perasaan ku semakin tak karuan antara senang, gugup, grogi, takut, dan malu..........
Pertemanan itu tanpa aku sadari telah memasuki  tahap intim ya, bisa dikatakan TTM lah tapi tanpa status hubungan yang jelas. Waktu terus berlalu, dan hari terus berganti tapi aku tetap tak mampu mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya dan tetap mempertahankan ketidak pastian hubungan kami.
Ketidak pastian itu mungkin membuatnya bosan dan mencari sosok-sosok pria yang mampu mengisi ruang kosong dihatinya. Awalnya memang ada perasaan menyesal saat ia perlahan mulai pergi dari kehidupan ku. Tapi aku juga terus berdoa agar ia mendapatkan pria baik yang mampu menjaga dan menyayanginya sepenuh hati, bukan sepertiku yang untuk mengucapkan sayang saja aku tak mampu.


Mungkin kini ia telah menemukan belahan jiwanya yang pernah hilang, dan aku harap agar ia selalu bahagia dengan siapapun yang ia pilih untuk menjadi pengisi ruang kosong dihatinya.

Bukannya aku tak ingin bersamamu, tapi aku takut kau akan terluka ketika aku pergi meninggalkanmu.

1 komentar:

Total Tayangan Halaman