Aku "BOS"

Posted: Senin, 06 Agustus 2012 by Hasan Baharun in Label:
0

Kalo inget jaman SD, aku jadi teringat kalo aku pernah hidup di dunia yang keras. Karena lingkungan rumah yang sangat mendukung untuk melakukan itu. Yah, tapi balik lagi waktu itu aku masih SD, coba bayangin aja dah  segarang garang nya aku waktu SD di palakin anak SMP ya takut juga. Apalagi postur tubuh yang sangat tak memungkinkan untuk melawan.

Ya waktu SD saya tergolong anak yang cerdas, karena sudah bisa baca tulis. Inget banget dah waktu pendaftaran, tes nya cuma suruh baca kalender dan yang saya baca saat itu adalah kata r-a RA b-u BU RABU. udah gitu doang kelar.
Asal kalian tau SD ku dulu semacam komplek yang terdiri dari dua SD, SD 2 dan SD 3. Secara kebetulan aku terdaftar di SD 3 yang bisa di katakan SD favorit di daerah tersebut, sedangkan SD 2 adalah SD biang kerok, yang isi nya siswa-siswa nakal yang sangat bertalenta untuk menjadi Preman. Bayangin aja dari kecil kerjaan mereka udah malakin anak orang gimana gedenya coba. Astagfirullah *geleng-gelng kepala*
Sebenarnya saya anak yang pendiam dan saya adalah siswa berprestasi di sekolah, paling tidak saya pernah menduduki peringkat 2 di kelas tapi dari belakang. 
Tapi kejadian yang gak bakal saya lupakan adalah, kejadian kecirit di celana..hha, Oh bukan maaf, yang bener adalah kejadin saat saya yg masih duduk di kelas 3 menantang anak kelas 6 (SD tetangga pula yg notabene sudah  terlihat sangar sejak bayi). Ya perkelahian itu terjadi di sebuah lapangan. dan saat itu hanya ada AKU dan DIA dan Mereka yg aku yakin semua udah masang taruhan emang dasar otak kriminal . Dan tak kusangka perkelahian itu berlangsung seru hingga pada akhirnya pertarungan ini di selesaikan dengan seorang anak yang terkapar dan menangis histeris. dan yang paling tak terbayangkan anak itu adalah aku. Ya ya saat itu aku emang menangis harap maklum masih kecil. sampe-sampe aku pulang dengan di gotong beberapa anak ke rumah. Tapi entahlah semenjak kejadian itu mau percaya atau tidak saya jadi anak yang di segani sekolahan...hwahhaha ketawa setan.
YES, Iam The BOS

aku Mahasiswa?

Posted: by Hasan Baharun in Label:
0

dulu saat aku masih duduk di bangku SMA aku selalu membayangkan jika aku menjadi seorang mahasiswa.

Bagiku dulu mahasiswa adalah sosok yang memiliki wibawa tersendiri

ingatkah dulu saat terjadi reformasi penggulingan rezim soeharto, mahasiswa memiliki peran besar di sana, bukan hanya menjadi seorang penonton tapi mereka menjadi penggerak masa yang begitu garang.

tapi kenapa saat saya benar- benar berada di bangku kuliah, atmosfir-atmosfir perjuangan dan civitas akademika itu tak terlalu terasa. Malah setelah menjadi mahasiswa hal-hal yang dulu aku anggap wah kini sudah pudar.

karena terlalu banyak mahasiswa yang kuliah hanya sekedar kuliah tanpa memiliki goal- goal tertentu yang bisa mengangkat derajatnya menjadi seorang mahasiswa.

seharusnya sebagai seorang mahasiswa kita berpikir bagaimana cara kita mengembangkan tingkat intelektualitas kita. entah dengan membaca, diskusi, atau hal-hal lain yang bisa memberdayakan otak..karena itu bisa jadi membantu seorang mahasiswa untuk lebih baik di masa depan.

tapi kenytaannya seperti yang aku alami sendiri aku belum bisa seperti itu, malah cenderung menjadi mahasiswa pasif, dan hanya membuang waktu layaknya pengangguran.

Published with Blogger-droid v2.0.4

Air Mata

Posted: Sabtu, 07 Januari 2012 by Hasan Baharun in Label:
0

Macak GALAU

Aku lupa kapan terakhir aku meneteskan air mata karena luka,
Aku juga lupa kapan aku meneteskan air mata karena sakit yang kurasa
tapi yang kuingat saat ini hanya sebuah alasan terakhir kenapa air mata ini tumpah

Aku tak pernah ingin ada orang yang tau kapan Aku menangis
Walaupun sebenarnya mereka harus tau alasan ku menangis
 Ini bukan hanya sekedar perasaan duka
Tapi ini adalah jeritan jiwa

Ya.... jeritan jiwa yang tak pernah mampu ku ucapkan melalui kata-kata
Dan hanya air mata yang datang menenangkannya

Hanya ada sebuah alasan untuk itu semua
Sebuah alasan yang bagiku sangat masuk akal untuk membuatku menangis
Sebuah alasan yang selalu tertancap di hati dan otakku
Dan alasan itu adalah IBU ku

Kata-katanya membuat ku diam tak bergerak
Tangisannya membuatku membisu
Amarahnya membuat ku menciut
Tapi kasih sayangnya membuat ku merasa seperti manusia yang paling bahagia

Pernah sekali waktu saat sang surya belum menampakkan kegarangannya
Sebuah kalimat dari bibbirnya membuatku diam terpaku

Kata itu menyadarkan ku bahwa aku adalah anak yang tak berbakti
Aku adalah anak yang hanya bisa menyakiti hatinya
Aku adalah anak yang pendusta
Dan mungkin tanpa ku sadari aku sedang membunuhnya secara perlahan, karena kelakuan ku yang tak pernah ku sadari.

Aku mencoba mengingat segala kejadian yang pernah kulakukan
Dan tanpa ku sadari air mata ini menetes dan terus mengalirkan airnya hingga aku tertidur

Ingin ku ucapkan kata maaf utuk menghapus segala dosa yang pernah ku lakukan
Tapi aku rasa bukan itu yang ia inginkan dariku
Tapi, sebenarnya ia menginginkan adanya perubahan dalam diriku untuk lebih menghargai dan mensyukuri Nikmat yang telah di berikan Tuhan padaku.

Terima Kasih karena telah mengirimkan seorang ibu yang memberikan cinta dan kasih sayangnya secara tulus dan sempurna kepada ku.

Manusia Bertopeng

Posted: Jumat, 06 Januari 2012 by Hasan Baharun in Label:
0

Dan Buka dulu topeng mu, buka dulu topeng muuuuu................
Ya ini adalah potongan lirik lagu peterpan yang menggambarkan bahwa manusia itu penuh dengan topeng. Saya sangat setuju dengan ungkapan itu karena saya sendiri sedang memakai topeng.hha
Sebenarnya gak salah ketika seseorang memakai topeng, tergantung untuk apa topeng itu di pasang.
Lihatlah sekeliling kalian manusia banyak yang menggunakan topeng untuk menutupi kekurangan mereka, agar mereka bisa dipandang oleh orang lain. Tapi apakah kalian tidak merasa bosan ketika terus menutupi jati diri kalian dengan menggunakan topeng??
 Hiduplah apa adanya, terus bergerak dan berkaryalah dengan apa yang kalian bisa. Jangan malu dan menutupinya dengan topeng. Karena topeng akan membuat manusia menjadi manusia munafik.

Bisa jadi ada orang yang memiliki banyak topeng karena dia juga memiliki banyak kepribadian dan dia akan menggunakan topeng itu sesuai dengan porsinya, tapi coba bayangkan jika topeng itu di gunakan untuk menjadikan dirinya merasa lebih, agar di pandang, atau memunculkan ke AKUan dengan melebihkan sesuai dengan kemampuannya bukannya itu semakin menyiksa jiwa yang mengiinginkan kebebasan dan tak tertutup oleh topeng-topeng,

intinya cuma satu Be your self. Jangan selalu  menutupi jati diri kalian dengan topeng, karena manusia itu unik Terkadang ia memiliki kelebihan dan terkadang pula ia memiliki kekurangan. Jangan pernah tutupi kekurangan mu dengan topeng tapi tutuplah kekurangan mu dengan kelebihan yang kau miliki.

Cobalah untuk melepas semua topengmu mu dan tunjukkan jati dirimu pada Dunia.

HUKUM???

Posted: by Hasan Baharun in Label:
0

Miris-miris, banyak berita beredar mengenai wajah hukum di republik ini. dan hanya satu kata yang bisa muncul di benakku MIRIS, ya miris. Kenapa harus miris kan banyak kasus-kasus yang mampu di bongkar oleh penegak hukum kita?? Harusnya bangga dong....
Ya seharusnya kita memang bangga, tapi coba deh liat lagi, ternyata mereka sejauh ini hanya mampu membongkar tapi gak pernah ada penyelesaian terhadap kasus yang mereka bongkar. Mereka masih belum mampu menagkap Otak dari kasus-kasus besar seperti century dll. Ya mereka masih di permainkan oleh para mafia hukum republik ini. mereka hanya bisa menjadi bidak-bidak catur yang bisa di gerakkan kemana saja oleh sang mafia.
Apalagi ketika kasus AAL mencuat. Padahal ia terhitung masih di bawah umur, tapi karena ia mencuri sandal seorang aparat ia langsung di seret ke meja hijau. Kasus ini seharusnya bisa menjadi cambuk bagi wajah hukum di republik ini. Bukan hanya itu, ternyata kasus AAL pun menjadi sorotan media internasional, apa mereka g malu. Makan tuh sandal......
Dan ternyata bukan kasus AAL aja yang bikin miris tapi, banyak kasus-kasus sepele seperti seorang nenek yang mencuri buah coklat, 2 orang pemuda yang mencuri semangka, seenaknya aja langsung di bui, tapi giliran kasus-kasus besar yang merugikan negara bermilyar-milyar malah gak pernah kelar. Kalaupun tertangkap di bui 2 bulan remisinya 1,5 bulan......
Terus mana keadilan yang kalian junjung tinggi saat duduk di perguruan tinggi. Semoga masih ada Hati nurani buat para penegak hukum republik ini. mualailah berpikir,dan  introspeksi mengenai hukum yang kalian ciptakan sendiri apakah sudah memiliki keadilan di dalamnya.

Atau sebenarnya semua ini telah di racang dan tersimbolkan dalam sebuah logo keadilan, pernah liat gak bentuk logo keadilan atau hukum. jadi gambarnya adalah seseorang yang ditutup matanya sambil memegang timbangan di tangan kirinya dan pedang di tangan kanannya yang barang kali maknanya seperti ini  

"Saya gak pernah liat atau mau tau apa kasusmu tapi taruh saja uang di timbangan ini yang paling banyak dia yang menang mau protes akan saya tebas dengan pedang ini" 

ya ini memeang sebuah lelucon tapi kalau dipikir-pikir lagi pasti bener.....tapi semoga saja hukum tidak seperti itu, dan saya harap keadilan bukan hanya ada karena di tulis dalam UUD yang mengatur tapi juga berdasarkan hati nurani.



SHE..

Posted: Minggu, 25 Desember 2011 by Hasan Baharun in Label:
1

Tiba-tiba memeori itu muncul, membuka sedikit lembaran hidup ku yang telah terlewati dan terkikis oleh waktu. membuat ku merasakan sebuah kerinduan yang sudah lama terabaikan.
membuatku merasa kembali di saat itu, di saat kata cinta belum dapat ku mengerti.
Aku memang masih terlalu dini untuk mengetahui itu semua, tapi dia membuatku merasa berbeda.
Ya memori itu mengingatkan ku pada seorang perempuan yang sempat mencuri perhatian dan pikiranku untuk beberapa waktu..
ia terlihat berbeda, ia juga tak seperti perempuan kebanyakan saat itu, dan ia memiliki kepribadian yang unik bagiku. Entah mengapa perasaan ini menjadi tak karuan saat bersamanya. 
Awalnya aku sama sekali tak mengenalnya, sampai suatu saat kita di pertemukan dan ia memberanikan diri untuk memperkenalkan dirinya lebih dahulu. Bagiku itu adalah hal yang tak terbayangkan karena biasanya perempuan memiliki tingkat gengsi yang lebih tinggi dari pria, dan saat itu aku hanya bisa menjadi seorang pengecut yang tak mampu memberanikan diri untuk memulai sebuah hubungan terlebih dahulu.
Dan pertemanan kamipun mulai berlanjut, tapi lagi-lagi ia yang memulainya dengan mengirimkan sebuah pesan singkat basa-basi. Dan saat itu perasaan ku semakin tak karuan antara senang, gugup, grogi, takut, dan malu..........
Pertemanan itu tanpa aku sadari telah memasuki  tahap intim ya, bisa dikatakan TTM lah tapi tanpa status hubungan yang jelas. Waktu terus berlalu, dan hari terus berganti tapi aku tetap tak mampu mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya dan tetap mempertahankan ketidak pastian hubungan kami.
Ketidak pastian itu mungkin membuatnya bosan dan mencari sosok-sosok pria yang mampu mengisi ruang kosong dihatinya. Awalnya memang ada perasaan menyesal saat ia perlahan mulai pergi dari kehidupan ku. Tapi aku juga terus berdoa agar ia mendapatkan pria baik yang mampu menjaga dan menyayanginya sepenuh hati, bukan sepertiku yang untuk mengucapkan sayang saja aku tak mampu.


Mungkin kini ia telah menemukan belahan jiwanya yang pernah hilang, dan aku harap agar ia selalu bahagia dengan siapapun yang ia pilih untuk menjadi pengisi ruang kosong dihatinya.

Bukannya aku tak ingin bersamamu, tapi aku takut kau akan terluka ketika aku pergi meninggalkanmu.

Saya Bukan APATIS

Posted: Rabu, 21 Desember 2011 by Hasan Baharun in Label:
2

Apatis dalam bahasa indonesia berarti sikap yang tak peduli atau acuh, tak acuh. Tapi apa bisa kata ini di gunakan atau di sematkan pada seseorang yang dalam sebuah PEMILU atau pemilihan apapun itu berada pada posisi GOLPUT (golongan putih).
Kalau kata saya jelas tidak bisa karena seseorang yang GOLPUT belum tentu dia apatis. Terus terang saja, saya termasuk dalam daftar orang-orang Golongan Putih, tapi saya jelas tidak terima jika dikatakan sebagai orang yang apatis karena dalam ke GOLPUTan saya, saya masih peduli terhadap apa-apa yang kalian perjuangkan.
Dalam lingkup civitas akademika (kehidupan kampus) pemilu itu juga terjadi, ada yang mencalonkan diri jadi Presiden BEM, DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Dll, dan saya melihat mereka sama saja dengan anggota-anggota dewan yang ada di senayan sana, mungkin bedanya mereka gak dapat gaji...Kasian
Mereka rela membuat stiker, banner, dan apapun itu untuk mengkampanyekan dirinya dan berkata akan menyalurkan aspirasi anda, kami berjuang untuk mahasiswa, jangan menjadi mahasiswa apatis. Cuihhhh Sampah semua.....mohon maaf kalau sedikit kasar karena memmang benar slogan hanya tinggal selogan. Saya rasa ketika ia berhasil menduduki jabatan yang ia inginkan ia hanya akan menjadi budak-budak para penguasa kampus. Lalu selogan mereka hanya tinggal angin lalu. Kemana suara kalian ketika kita mahasiswa meneriakkan suara-suara perjuangan, dan keadilan karena biaya pendidikan yang terlalu mahal, biaya-biaya yang gak jelas,dan birokrasi yang semakin kacau di kampus???.
Terlebih lagi dunia politik itu kejam, syarat akan tipu daya yang mampu menggelapkan mata, kita juga tak tahu misi-misi apa yang tersembunyi di balik kata memperjuangkan mahasiswa

ya, jadi bukannya saya apatis tapi saya hanya belum percaya sama kalian karena selama ini kalian hanya memampangkan foto, poster, banner, stiker dan tulisan yang berkata perjuangan, mana mungkin kita percaya......karena sebenarnya Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata bukan hanya kata-kata yang diteriakkan saja.

Total Tayangan Halaman