Air Mata

Posted: Sabtu, 07 Januari 2012 by Hasan Baharun in Label:
0

Macak GALAU

Aku lupa kapan terakhir aku meneteskan air mata karena luka,
Aku juga lupa kapan aku meneteskan air mata karena sakit yang kurasa
tapi yang kuingat saat ini hanya sebuah alasan terakhir kenapa air mata ini tumpah

Aku tak pernah ingin ada orang yang tau kapan Aku menangis
Walaupun sebenarnya mereka harus tau alasan ku menangis
 Ini bukan hanya sekedar perasaan duka
Tapi ini adalah jeritan jiwa

Ya.... jeritan jiwa yang tak pernah mampu ku ucapkan melalui kata-kata
Dan hanya air mata yang datang menenangkannya

Hanya ada sebuah alasan untuk itu semua
Sebuah alasan yang bagiku sangat masuk akal untuk membuatku menangis
Sebuah alasan yang selalu tertancap di hati dan otakku
Dan alasan itu adalah IBU ku

Kata-katanya membuat ku diam tak bergerak
Tangisannya membuatku membisu
Amarahnya membuat ku menciut
Tapi kasih sayangnya membuat ku merasa seperti manusia yang paling bahagia

Pernah sekali waktu saat sang surya belum menampakkan kegarangannya
Sebuah kalimat dari bibbirnya membuatku diam terpaku

Kata itu menyadarkan ku bahwa aku adalah anak yang tak berbakti
Aku adalah anak yang hanya bisa menyakiti hatinya
Aku adalah anak yang pendusta
Dan mungkin tanpa ku sadari aku sedang membunuhnya secara perlahan, karena kelakuan ku yang tak pernah ku sadari.

Aku mencoba mengingat segala kejadian yang pernah kulakukan
Dan tanpa ku sadari air mata ini menetes dan terus mengalirkan airnya hingga aku tertidur

Ingin ku ucapkan kata maaf utuk menghapus segala dosa yang pernah ku lakukan
Tapi aku rasa bukan itu yang ia inginkan dariku
Tapi, sebenarnya ia menginginkan adanya perubahan dalam diriku untuk lebih menghargai dan mensyukuri Nikmat yang telah di berikan Tuhan padaku.

Terima Kasih karena telah mengirimkan seorang ibu yang memberikan cinta dan kasih sayangnya secara tulus dan sempurna kepada ku.

Manusia Bertopeng

Posted: Jumat, 06 Januari 2012 by Hasan Baharun in Label:
0

Dan Buka dulu topeng mu, buka dulu topeng muuuuu................
Ya ini adalah potongan lirik lagu peterpan yang menggambarkan bahwa manusia itu penuh dengan topeng. Saya sangat setuju dengan ungkapan itu karena saya sendiri sedang memakai topeng.hha
Sebenarnya gak salah ketika seseorang memakai topeng, tergantung untuk apa topeng itu di pasang.
Lihatlah sekeliling kalian manusia banyak yang menggunakan topeng untuk menutupi kekurangan mereka, agar mereka bisa dipandang oleh orang lain. Tapi apakah kalian tidak merasa bosan ketika terus menutupi jati diri kalian dengan menggunakan topeng??
 Hiduplah apa adanya, terus bergerak dan berkaryalah dengan apa yang kalian bisa. Jangan malu dan menutupinya dengan topeng. Karena topeng akan membuat manusia menjadi manusia munafik.

Bisa jadi ada orang yang memiliki banyak topeng karena dia juga memiliki banyak kepribadian dan dia akan menggunakan topeng itu sesuai dengan porsinya, tapi coba bayangkan jika topeng itu di gunakan untuk menjadikan dirinya merasa lebih, agar di pandang, atau memunculkan ke AKUan dengan melebihkan sesuai dengan kemampuannya bukannya itu semakin menyiksa jiwa yang mengiinginkan kebebasan dan tak tertutup oleh topeng-topeng,

intinya cuma satu Be your self. Jangan selalu  menutupi jati diri kalian dengan topeng, karena manusia itu unik Terkadang ia memiliki kelebihan dan terkadang pula ia memiliki kekurangan. Jangan pernah tutupi kekurangan mu dengan topeng tapi tutuplah kekurangan mu dengan kelebihan yang kau miliki.

Cobalah untuk melepas semua topengmu mu dan tunjukkan jati dirimu pada Dunia.

HUKUM???

Posted: by Hasan Baharun in Label:
0

Miris-miris, banyak berita beredar mengenai wajah hukum di republik ini. dan hanya satu kata yang bisa muncul di benakku MIRIS, ya miris. Kenapa harus miris kan banyak kasus-kasus yang mampu di bongkar oleh penegak hukum kita?? Harusnya bangga dong....
Ya seharusnya kita memang bangga, tapi coba deh liat lagi, ternyata mereka sejauh ini hanya mampu membongkar tapi gak pernah ada penyelesaian terhadap kasus yang mereka bongkar. Mereka masih belum mampu menagkap Otak dari kasus-kasus besar seperti century dll. Ya mereka masih di permainkan oleh para mafia hukum republik ini. mereka hanya bisa menjadi bidak-bidak catur yang bisa di gerakkan kemana saja oleh sang mafia.
Apalagi ketika kasus AAL mencuat. Padahal ia terhitung masih di bawah umur, tapi karena ia mencuri sandal seorang aparat ia langsung di seret ke meja hijau. Kasus ini seharusnya bisa menjadi cambuk bagi wajah hukum di republik ini. Bukan hanya itu, ternyata kasus AAL pun menjadi sorotan media internasional, apa mereka g malu. Makan tuh sandal......
Dan ternyata bukan kasus AAL aja yang bikin miris tapi, banyak kasus-kasus sepele seperti seorang nenek yang mencuri buah coklat, 2 orang pemuda yang mencuri semangka, seenaknya aja langsung di bui, tapi giliran kasus-kasus besar yang merugikan negara bermilyar-milyar malah gak pernah kelar. Kalaupun tertangkap di bui 2 bulan remisinya 1,5 bulan......
Terus mana keadilan yang kalian junjung tinggi saat duduk di perguruan tinggi. Semoga masih ada Hati nurani buat para penegak hukum republik ini. mualailah berpikir,dan  introspeksi mengenai hukum yang kalian ciptakan sendiri apakah sudah memiliki keadilan di dalamnya.

Atau sebenarnya semua ini telah di racang dan tersimbolkan dalam sebuah logo keadilan, pernah liat gak bentuk logo keadilan atau hukum. jadi gambarnya adalah seseorang yang ditutup matanya sambil memegang timbangan di tangan kirinya dan pedang di tangan kanannya yang barang kali maknanya seperti ini  

"Saya gak pernah liat atau mau tau apa kasusmu tapi taruh saja uang di timbangan ini yang paling banyak dia yang menang mau protes akan saya tebas dengan pedang ini" 

ya ini memeang sebuah lelucon tapi kalau dipikir-pikir lagi pasti bener.....tapi semoga saja hukum tidak seperti itu, dan saya harap keadilan bukan hanya ada karena di tulis dalam UUD yang mengatur tapi juga berdasarkan hati nurani.



Total Tayangan Halaman